Pembunuhan Talaat Pasha

Pembunuhan Talaat Pasha
Bagian dari Operasi Nemesis
See caption
Ruang sidang selama persidangan
LokasiHardenbergstraße 27, Charlottenburg, Berlin, Brandenburg, Jerman
Tanggal15 Maret 1921
Korban tewas
Talaat Pasha
MotifBalas dendam untuk genosida Armenia
DituduhSoghomon Tehlirian
VonisPembebasan
Peta

Pada 15 Maret 1921, Talaat Pasha dibunuh di Berlin oleh seorang mahasiswa Armenia bernama Songhomon Tehlirian. Tehlirian menganggap pembunuhan itu sebagai upaya balas dendam atas peran Talaat Pasha dalam Genosida Armenia. Ketika diadili di pengadilan Jerman, Tehlirian dinyatakan tidak bersalah karena perbuatan yang ia lakukan semata-mata disebabkan oleh keadaan putus asa sebagai efek trauma akibat kehilangan keluarganya selama genosida terjadi. Dalam proses persidangan, Tehlirian berpendapat, "Saya telah membunuh seorang pria, tetapi saya bukan seorang pembunuh".[1] Juri pengadilan Jerman menyatakan ia tak bersalah karena hal ini.

Tehlirian berasal dari wilayah Erzindjan, bagian dari Kesultanan Utsmaniyah. Sebelum perang terjadi, ia pindah ke Kerajaan Serbia. Selama bekerja sebagai sukarelawan Armenia di tentara Rusia, ia kehilangan sebagian besar keluarganya dalam peristiwa genosida Armenia. Hal ini yang memicu keinginannya untuk melakukan balas dendam dengan membunuh Harutian Mgrditichian, seseorang yang membantu polisi rahasia Utsmaniyah di Istanbul. Tehlirian bergabung dengan Operasi Nemesis, sebuah operasi klandestin yang diinisiasi oleh Dashnaktsutyun (Federasi Revolusi Armenia). Tehlirian dipilih untuk menjalankan misi pembunuhan Talaat karena keberhasilannya membunuh Harutian.

Sebelumnya, Talaat telah dinyatakan dan dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan militer Utsmaniyah. Namun, ia tetap tinggal di Berlin dengan izin Pemerintah Jerman. Banyak orang Jerman terkemuka hadir dalam pemakaman Talaat. Kantor Luar Negeri Jerman mengirimkan karangan bunga yang bertuliskan, "Untuk seorang negarawan yang agung dan seorang teman yang setia".[2]

Pengadilan Tehlirian diselenggarakan pada 2–3 Juni 1921 dan strategi pembelaan Tehlirian adalah mencoba untuk mengadili Talaat Pasha secara simbolis atas perannya dalam genosida Armenia. Banyak bukti mengenai genosida yang disampaikan di hadapan pengadilan. Stefan Ihrig berkomentar bahwa sidang tersebut adalah "salah satu persidangan paling spektakuler di abad ke-20", karena paparan bukti genosida yang disampaikan.[3] Tehlirian mengklaim bahwa pembunuhan itu tidak direncanakan dan ia bertindak sendirian. Ia menceritakan kisah-kisah yang dramatis sekaligus realistis, tetapi tidak benar, mengenai upaya dirinya menyelamatkan diri dari genosida dan menyaksikan kematian anggota keluarganya. Media internasional secara luas melaporkan proses persidangan tersebut yang membawa perhatian dan pengakuan dunia atas fakta-fakta mengenai genosida Armenia. Pembebasan Tehlirian disambut sebagian besar dengan baik.

Baik Talaat maupun Tehlirian dianggap sebagai pahlawan oleh pihak masing-masing. Sejarawan Alp Yenen menyebut hubungan ini sebagai "kompleks Talat–Tehlirian". Talaat dimakamkan di Jerman, tetapi Turki memulangkan jenazahnya pada tahun 1943 dan memberinya pemakaman kenegaraan. Pemberitaan mengenai persidangan ini menginspirasi pengacara asal Polandia beretnis Yahudi Raphael Lemkin untuk mencetuskan konsep kejahatan genosida dalam kajian hukum internasional.

  1. ^ Dean 2019, hlm. 41.
  2. ^ Ihrig 2016, hlm. 232.
  3. ^ Ihrig 2016, hlm. 235.

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search